Proses pemasangan tirai kabin di menara pemandu Bandara Internasional Kualanamu (ATCT KNO) telah rampung pada bulan Juli 2015 lalu. Sebuah kehormatan bagi Voilematic untuk meningkatkan kualitas keamanan operasional di bandara yang belum lama aktif ini. Tirai untuk keamanan? Tentu saja.
Sayangnya banyak menara pemandu bandara di Indonesia belum menggunakan sistem tirai kabin yang sesuai dengan keamanan navigasi. AirNav Indonesia sebagai lembaga pelayanan navigasi bandara di seluruh Indonesia sudah mulai membenahi hal tersebut.
Kinerja menara pemandu bandara
Tugas utama menara bandara adalah mengawasi dan memandu lalu lintas pesawat terbang sebelum mendarat di bandara hingga setelah lepas landas menuju bandara berikutnya. Insiden sekecil apapun dapat merugikan banyak pihak terutama para penumpang. Pada bandara internasional yang super sibuk, waktu kerja tim operator dibatasi hanya 2 jam saja per shift untuk menjaga konsentrasi. Aktifitas Bandara Kualanamu memang belum terlalu sibuk, tapi bukan berarti tanpa ada resiko dikemudian hari.
Teknologi navigasi dan struktur menara pemandu yang strategis menjadi salah satu faktor penting demi keamanan lalu lintas bandara. Instalasi jendela 360° pada kabin menara pemandu dapat memaksimalkan pandangan visual operator langsung menuju landasan.
Mengendalikan matahari dengan aman
Sudut matahari yang rendah saat pagi dan sore hari dapat memancarkan sinar menyilaukan dan pantulan pada layar monitor navigasi yang dapat melelahkan mata termasuk panas menyengat yang terasa di kabin tersebut.
Tirai konvensional memang dapat menghalangi cahaya dan panas matahari. Namun pandangan keluar kabin menjadi berkurang secara signifikan. Jika menggunakan lapisan tambahan seperti kaca film otomotif atau kaca berwarna seperti di gedung pencakar langit juga akan menimbulkan kendala pandangan lebih gelap pada saat malam hari. Hal ini tentu sangat beresiko untuk kinerja tim operator.
Tirai juga dapat berfungsi menurunkan suhu kabin sehingga konsumsi energi AC menjadi lebih efisien terhadap biaya operasional menara pemandu dalam jangka panjang.
Melindungi menara pemandu bandara
Solusi ideal untuk tirai kabin menara pemandu bandara ini adalah menggunakan bahan yang dapat dioperasikan buka-tutup layaknya sistem tirai konvensional. Sehingga hanya digunakan pada saat dibutuhkan, yaitu saat matahari terbit hingga terbenam. Bahan ini pun harus mampu menahan kilau dan panas tanpa mengorbankan pandangan keluar.
Voilematic mendapat kepercayaan dari AirNav untuk menentukan konsep hingga instalasi sistem tirai kabin menara pemandu KNO. Kami menggunakan bahan yang telah memperoleh standarisasi dari FAA (USA) dan dipercaya lebih dari 80 negara sebagai bahan tirai untuk kabin menara pemandu dan fasilitas militer lainnya.
Bahan tersebut mampu menangkal kilau dan panas hingga 60% dari total energi matahari, namun pandangan keluar kabin tetap optimal dan aman.
Konsep dan aplikasi sistem tirai kabin
32 panel jendela kabin KNO berbentuk trapesium yang dipasang pada posisi bagian atas miring keluar. Sangat tidak praktis apabila menggunakan mekanisme manual untuk menggerakkan total 64 tirai tersebut. Oleh karena itu kami menggunakan motor tubular Somfy Altus 10/32.
Sistem tubular seperti roller blinds mengandalkan gravitasi untuk bergerak turun. Namun pada bidang miring resikonya posisi tirai tidak dapat sejajar dengan jendela. Secara fungsi memang tidak terlalu berpengaruh, hanya terlihat kurang ergonomis. Kami pun sepakat menggunakan sistem dua tabung.
Tabung pertama dipasang pada posisi plafon memiliki koil pegas sebagai tempat bahan menggulung. Saat pegas diputar akan kembali ke posisi semula jika dilepas, seperti mainan mobil pull-back. Ujung bawah bahan dipasang tali sling baja yang terhubung dengan tabung kedua berisi motor Somfy.
Saat motor berputar secara simultan menggulung tali sling sehingga menarik bahan dan pegas. Ketika motor berputar arah sebaliknya maka tali akan mengendur dan energi potensial pegas akan menggulung bahan itu kembali. Sistem ini dapat menjaga ketegangan bahan dan tidak terlihat menggembung meski dipasang pada bidang miring.
Alat kendali yang digunakan adalah Somfy Telis 16 Channel untuk 64 motor. Skema pengaturannya adalah grouping 4 motor sekaligus pada tiap channel. Untuk alasan keamanan dan estetika, tabung motor di posisi bawah kami lindungi dengan kotak kayu.
Menembus halang rintangan
Proses instalasi di kabin menara pemandu bukanlah perkara mudah. Kondisi plafon kabin KNO belum layak untuk menahan beban sistem tirai tersebut. Butuh tarikan maksimal 20kg untuk menarik tiap bahan hingga posisi bawah. Belum termasuk beban sistem sekitar 5kg per unit. Jika 64 blinds diturunkan semua, maka beban total yang harus ditopang plafon hingga 1,6 ton!
Gambar teknik konstruksi kabin KNO yang kami terima dari pihak AirNav sedikit berbeda dengan realita konstruksi di lokasi. Akhirnya diperlukan improvisasi agar pemasangan rangka plafon lebih optimal. Akibatnya proses renovasi terpaksa memakan waktu lebih lama dari rencana. Namun kami tidak akan mengorbankan keamanan konstruksi hanya demi mengejar target waktu. Plafon yang ambruk akan menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Jam kerja yang diizinkan untuk renovasi adalah saat aktifitas bandara minimal yaitu antara pukul 22.00 – 04.30. Akses menuju menara pemandu KNO bukan melewati terminal penumpang bandara. Hanya kendaraan khusus yang diperbolehkan melintas landasan. Jadi kendaraan kami harus melalui jalur lingkar luar bandara yang sempit dan minim penerangan saat malam hari sekitar 9 km dari gerbang utama KNO. Ditambah abu Gunung Sinabung sempat menghalangi perjalanan kami dengan jarak pandang hanya sekitar 10 meter.
Dan hasilnya adalah…
Sistem motorisasi tirai kabin menara pemandu KNO telah beroperasi seperti yang kami harapkan. Rangka plafon mampu menahan tariskan beban yang dibutuhkan. Dari hasil survey kami, tim operator merasakan efek kenyamanan yang cukup signifikan terhadap sinar dan panas matahari sejak pemasangan sistem tirai tersebut. Kami pun dapat bernafas lega.
Semoga AirNav Indonesia dapat terus menjalankan program peningkatan standar keamanan di menara pemandu bandara yang akan berdampak positif pada kelancaran lalu lintas penerbangan di Indonesia.